Baliho Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa saat di sandingkan dengan Prabowo. (Rully Efendi for Tunas negeri)
Tunasnegeri.com – Bertebar baliho politik. Dikemas cukup cantik. Sangat elegan. Namun penuh makna. Publik yang melihatnya, langsung menangkap maksudnya. Ibu Gubernurnya : Khofifah, dilirik jadi Cawapres.
Masyarakat Jatim berbangga. Pemimpinnya, jadi incaran tokoh nasional. Disandingkan, jadi wakilnya. Tentu, untuk nanti kontestasi Pilpres.
Terbaru di Jember, baliho Airlangga Hartanto disandingkan dengan Khofifah Indar Parawansa. Balihonya bersih, tanpa embel-embel paslon Pilpres. Caption fotonya tertulis Airlangga sebagai Ketum DPP Partai Golkar dan Khofifah, Gubernur Jatim.
Meski “bersih”, tagline-nya cukup berani. Ditulis : Indonesia Jelas. Pemasang balihonya, anggota DPR-RI Fraksi Golkar : Purnamasidi. Menandakan, politisi Senayan turun gunung mensukseskan pasangan ideal Airlangga – Khofifah.
Sebelumnya, di Jember juga menyebar spanduk dan baliho Erick – Khofifah. Sama-sama bersih tanpa embel-embel Pilpres. Namun ada tulisan yang dicetak tebal : 2024. Mengisyaratkan, keduanya bersanding di tahun politik 2024. Bersanding untuk apa?. Apalagi jika tidak berharap di Pilpres.
Ada muncul yang lebih baru. Baliho dan spanduk politik demikian, juga bertebaran di beberapa titik stratrgis jalanan Jember. Prabowo – Khofifah. Nah, untuk gambar yang ini sangat konkrit dan jelas. Ditulis sebagai Paslon Capres – Cawapres 2024. Pemasangnya : Relawan Tapal Kuda.
Baliho Prabowo-Khofifah, bukan sekedar gimmick politik. Sekjen DPP Gerindra – orang nomer dua setelah Prabowo di kepengurusan pusat Gerindra : Ahmad Muzani, juga pernah blak-blakan menyampaikan ketertarikannya ke Khofifah. Bahkan, dia sempat memberi keris untuk Khofifah. Pemberian keris tersebut, seperti menyampaikan simbol bahwa partainya percaya ke Khofifah sebagai leader.
Muzani menilai, Khofifah fasih dan komplet menguasai problem yang dihadapi Jatim dan mempunyai pandangan dan langkah konkret untuk menyelesaikannya. Dia pun langsung mengintruksikan, semua anggota DPRD Jatim, fungsionaris partainya, hingga kader dan simpatisan Gerindra, mendukung langkah bijak sang Gubernur Jatim.
Bisik-bisik politik di bawah, mulai dari tokoh agama, tokoh masyarakat, pengusaha, hingga wong cilik di Jember, antusias dengan bertebarannya baliho dan spanduk sang gubernur. Semisal ada kepastian, diyakini mereka langsung pasang badan. Tentu, kembali mendukung Gubernur yang mampu membangkitkan Jatim dari kejayaannya.
Sebagai warga Jatim, penulis pun berbangga. Gubernur yang kami pilih, kini laris manis. Tentu, para elit tertarik menggandengnya di Pilpres, bukan sekedar asal-asalan. Melainkan karena ada kejelasan prestasi, Khofifah selama jadi Gubernur Jatim.
Secara elektoral, Khofifah cukup seksi meraup suara pendongkrak kandidat capresnya. Berbagai variabel tentunya. Selain prestasinya di Jatim, nama Khofifah cukup melekat di suara grassrot Nusantara. Wong cilik menaruh hati, sejak dia jadi Mensos era periode pertama Jokowi. Khofifah, dikenal menteri perempuan energik, peduli, serta jauh dari konflik.
Belum lagi latar belakang santrinya. Khofifah sukses jadi tokoh perempuan Nahdliyin kebanggan. Sukses menjadi Ketua Muslimat NU, terkini dia dipilih Ketum PBNU : KH. Yahya Cholil Staquf, sebagai salah satu Ketua PBNU. Tambah mengakar, karena dikenal sebagai orang dekat Almarhum Gusdur. Semakin lengkap kesempurnaan Khofifah, sebagai cawapres potensial 2024.
Semisal urung sekali pun maju di kontestasi Pilpres 2024, masyarakat Jatim tetap menerimanya dengan kebanggaan. Sebab jarang sekali, pemimpin daerah jadi incaran tokoh nasional pemimpin pusat partai politik. Semisal takdirnya tetap di Jatim, setidaknya Khofifah menang selangkah, karena ketum parpol telah memberi penilaian positif, dalam perspektif politik, kerja dan karyanya.
Kami pasrah, Khofifah mau kemana. Karena kami yakin, kedepan, pilihannya tetap berpihak ke umat dan bangsa. Indonesia, bangga padanya.
(*) Penulis adalah Pegiat Sosial Media.