Prestasi Lagi : Gubernur Khofifah menerima penghargaan yang diberikan langsung Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo di Surabaya.
Tunasnegeri.com – Masyarakat Jawa Timur, patut berbangga memiliki Gubernur Khofifah Indar Parawansa. Meski menjadi satu-satunya gubernur perempuan di Indonesia, namun prestasinya selalu mentereng. Tak kalah dengan gubernur lainnya.
Terbaru, Gubernur Khofifah disandingkan dengan Anies Baswedan, Ganjar Pranowo dan satu gubernur lagi asal Sumatera Selatan : Herman Deru. Para gubernur tersebut, dinilai sukses mendukung program Polri : Electronic Traffic Law Enforcement (ETLE). Masyarakat awam lumrah menyebutnya, e-Tilang.
Penghargaan membanggakan itu, langsung diserahkan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, di Hotel Wyndham Surabaya, Sabtu (26/3) malam. Sekaligus Launching ETLE Nasional Presisi Tahap II, serta giat Rakernis Fungsi Lantas dan Slog Polri.
Kemudian, di sini titik kebanggaan masyarak Jatim ke Gubernur Khofifah. Dia dinilai serius dan gigih, mendukung pengembangan ETLE Polri di Jatim. Khofifah memiliki alasan kuat, karena sistem tilang berbasis teknologi yang demikian, sejatinya melindungi masyarakatnya di bawah.
Menyadari hal itu, Khofifah memastikan bahwa Jatim akan terus mendukung penuh salah satu program mercusuar Polri : ETLE Nasional Presisi, sebagai implementasi inovasi berbasis transformasi digital di sektor lalulintas jalan raya. “Kami mendukung, karena program ini mengedepankan keamanan dan keselamatan masyarakat di jalan raya,” katanya.
Masih kata Gubernur Khofifah, dengan adanya peran digitalisasi dan teknologi, diharapkan mampu meningkatkan kepercayaan masyarakat, terhadap penegakan hukum Polri di jalan raya juga semakin meningkat.
“Karena ETLE ini dapat mendeteksi seluruh kendaraan baik roda dua maupun roda empat yang tidak patuh terhadap lalu lintas. Semoga dengan adanya peningkatan teknologi di ETLE tahap II, tingkat kesadaran masyarakat untuk patuh berlalu lintas semakin tinggi,” jelasnya.
Selain itu, Khofifah juga mendukung dengan adanya ETLE yang digagas oleh Polri karena dapat meminimalisir dan menghilangkan penyalahgunaan wewenang oknum-oknum yang sering dikeluhkan oleh masyarakat.
“Karena masih banyak kita temui sering sekali beberapa masyarakat mendapatkan komplain terkait dengan masalah proses tilang yang dilakukan oleh beberapa oknum anggota, yang kemudian berpotensi terjadinya penyalahgunaan wewenang. Dengan adanya ETLE ini tidak perlu langsung berinteraksi dengan masyarakat,” kata Khofifah.
Sementara itu Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo mengatakan, penghargaan tersebut sengaja diberikan sebagai wujud apresiasi kepada para Kepala Daerah yang turut mendorong program ETLE berbasis digital yang terus dikembangkan oleh Polri.
Tujuannya, untuk meningkatkan kepatuhan masyarakat terhadap aturan lalu lintas dan utamanya untuk menurunkan angka kecelakaan. Serta program ini juga dijalankan sebagai upaya menurunkan penyimpangan yang dilakukan anggota Polri.
“Penghargaan pada stakeholder terkait sengaja kami berikan. Baik untuk rekan Kepala Daerah maupun untuk lembaga terkait yang telah membantu dalam rangka mengembangkan sistem ETLE Nasional. Karena ini adalah program nasional yang ke depan akan terus dikembangkan sehingga kepatuhan masyarakat di jalan raya bisa meningkat dan resiko kecelakaan yang mengakibatkan fatalitas dapat semakin menurun,” beber Kapolri Sigit.
Kedepan, lanjut Kapolri, pihaknya akan mengembangkan adanya smart city yang diintegrasikan dengan sistem command center yang dimiliki oleh Polri.
“Kita akan coba integrasikan Sistem Command Center kami dengan layanan yang ada di Pemda, baik itu Dishub, rumah sakit, Damkar, maupun stakeholder lain. Dengan harapan jika ada permasalahan maka seluruh stakeholder bisa terintegrasi dan memberikan layanan cepat dan tepat pada masyarakat,” pungkasnya. (rully efendi).