Gubernur Khofifah saat mengenakan tenun ikat berwarna pink dan hijau Lamongan. (Foto: Instagram Khofifah.ip).
Tunasnegeri.com – Mendengar Lamongan, tentu di telinga kita sudah tidak asing lagi dengan makanan nya yang tersebar luas di seluruh Indonesia yaitu soto Lamongan.
Tapi, tak banyak yang tahu jika di Lamongan, Jawa Timur, memiliki kerajinan tangan yang berdiri sejak tahun 1989 berupa kain tenun ikat.
Baru-baru ini, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengunggah foto dirinya yang terlihat anggun mengenakan baju dengan kain tenun ikat khas Lamongan.
“Lamongan bukan cuma dikenal jago bikin pecel lele atau soto. Kota ini juga punya kain tenun ikat, hasil kreativitas masyarakat Desa Parengan, Kecamatan Maduran,” tulis orang nomor satu di Jatim itu.
“Tenun ini sudah berumur tiga dekade, sudah ada sejak zaman kolonial,” sambungnya.
Gubernur Khofifah menjelaskan saat mengenakan baju tenun Lamongan sangat nyaman dikenakan.
“Meski namanya tenun ikat, tapi bahannya terasa adem saat digunakan. Cocok dijadikan outfit harian, mulai dari dress, kemeja, gamis, dll,” katanya.
Untuk motif, Gubernur Khofifah menegaskan sangat banyak yang bisa di pilih. Dan tentunya, sangat cocok untuk dikenakan saat hari raya idul fitri nanti.
“Motifnya khas, berupa ‘gunungan’ yang dibentuk menyerupai gapura. Yuk borong produk UKM Jatim untuk Hari Raya Idul Fitri,” ujarnya.
Untuk diketahui, tenun Ikat ini berasal dari Desa Parengan, Kecamatan Maduran, Kabupaten Lamongan. Kerajinan tersebut dikenal masyarakat dengan nama tenun ikat Parengan.
Tenun Ikat Parengan ini dibuat langsung di sentra industri yang bernama Paradila. Selain tenun ikat, Butik Paradila ini juga menyediakan tenun ikat doby, tenun ikat doby tiker, songket sido, songket payet, songket ancak, dan tenun ikat spesial.
Butik Paradila telah berdiri sejak 1989 dan menaungi warga Desa Parengan dan sekitarnya untuk menjaga kelestarian tenun ikat di Lamongan. (*).
